Terkait dengan ada desas desus dugaan persoalan penggunaan dana bantuan Oprasional sekolah ( BOS ) di sekolah menengah atas negeri ( SMAN ) 1 kabupaten cianjur Jawa barat tahun anggaran 2024 yang berbau tidak sedap bahkan terindikasi terjadi nya dugaan tindak pidana korupsi kolusi dan nepotisme ( KKN ) sampai juga ketelinga Dr.Ir.D.Romi Sihombing SH.MH yang merupakan akademisi dan juga penggiat anti korupsi.
Saat di temui di gedung kejaksaan tinggi Jawa Barat kepada infopajar.com Romi berpendapat,bahwa apa yang terjadi dalam penggunaan dana BOS di sekolah itu sudah sepatutnya mendapatkan perhatian khusus dari para aparatur penegak hukum ( APH ) baik kejaksaan maupun kepolisian untuk sesegera mungkin melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap kepala sekolah selaku orang yang bertanggung jawab,bendahara BOS dan beberapa wakil kepala sekolah yang ada hubungan nya dalam penggunaan dana bantuan Oprasional sekolah itu.
Menurut Romi,ketika terjaid nya pemeriksaan yang akan di lakukan rekan rekan baik kejaksaan maupun kepolisian saya memberikan masukan untuk rekan rekan agar melakukan juga pemeriksaan atas laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran dana BOS tahun 2024 dengan fakta fakta yang sesungguhnya,karena di khawatir kan terdapat ketidak sesuaian antara laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran yang di buat oleh pihak sekolah dengan fakta sesungguhnya.
Terlebih lagi 1 poin dalam pengakuan bendahara BOS tahun anggaran 2024 di SMAN 1 kabupaten cianjur Jawa barat yang tidak membuat benner/spanduk informasi penggunaan dana itu sudah merupakan kesalahan patal yang bertentangan dengan juklak dan juknis yang ada pada dana pemerintah tersebut.
Romi pun menambahkan,dengan semua kesimpulan ini ia berencana akan berkoordinasi langsung dengan rekan rekan yudikatif dalam hal ini baik kejaksaan maupun kepolisian sembari memastikan kapan semua pihak yang ada kaitannya dengan penggunaan dana BOS di SMAN 1 cianjur Jawa barat tahun anggaran 2024 ini akan di panggil dan di periksa.
Sampai berita ini di turun kan infopajar.com terus menunggu jawaban konfirmasi dari kepala sekolah,dan menunggu jawaban konfirmasi dari PJ Gubernur Jawa Barat dan dinas pendidikan provinsi Jawa Barat.
Bahkan sampai berita ini di turun kan juga infopajar.com terus berkoordinasi dengan pihak aparatur penegak hukum.
#bersambung
RgA