Diduga Fasilitator Depag, "Menggunting Dalam Lipatan" Proyek SANITREN Al-FURQON Desa Tapos Sebesar 100 Juta

Header Menu


Gadgets Review

Gadgets Review

Diduga Fasilitator Depag, "Menggunting Dalam Lipatan" Proyek SANITREN Al-FURQON Desa Tapos Sebesar 100 Juta

INFO PAJAR
Jumat, 04 Maret 2022

Kab.Tangerang,| xbintangindo.com

Pembangunan Sarana Sanitasi Pondok Pesantren (Sanitren) tahun 2022 yang dikerjakan oleh pelaksana unit teknis Pondok Pesantren AL-FURQON  Desa Tapos Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, dengan nilai anggaran Rp. 130.000.000,- (Seratus tiga puluh juta Rupiah) yang bersumber dana dari APBD Kabupaten Tangerang, dilaksanakan oleh Kelompok Pelaksana Swakelola (KPS) diduga hanya namanya saja, dari pengakuan pemilik Pondok Pesantren bahwa uang anggaran pembangunan SANITREN sebesar 130.000.000,- diambil oleh Fasilitator sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan alasan untuk bayar material. Kamis 03 Maret 2022.

Pembangunan SANITREN  yang beralamat di Desa Tapos Rt. 12.RW 04. Kecamatan Tiga Raksa. Di sambut baik oleh para santri, namun uang Rp. 100.000.000,- menjadi pertanyaan ketua Pondok Pesantren.

USTAD ENDANG SUMARNO alias jenggot beracun saat dikonfirmasi awak media dikediamannya dirinya Mengeluh dan menjadi pertanyaan besar bagi dirinya.

" Sampai sekarang saya masih menjadi pertanyaan mengapa uang yang saya cairkan saat itu bertahap sebesar Rp.130.000.000,- di Bank BJB setelah keluar dari Bank Fasilitator langsung menyampiri saya dan meminta uang Rp.100.000.000,- dengan alasan sudah ada bagiannya masing-masing, katanya seh buat bayar material dan memang saya lihat uang 100 juta ditransfer ke Material yang sudah kerja sama dengan Fasilitator sedang kan saya hanya memegang sisanya 30 juta katanya itu yang 30 juta diatur oleh pak ustad untuk bayar tukang dan lain-lain." Ungkapnya.

Lanjut Ketua pondok pesantren," jika dihitung dari jumlah material yang dikirim ke lokasi Sanitren dari nilai 100 juta masih banyak sisanya, barang yang dikirim oleh material tidak mencapai 100 juta bahkan masih lebihnya banyak jika tidak mau mengembalikan sisa uangnya ke kami sebagai Kelompok pelaksana swakelola (KPS), jika memang tidak mau mengembalikan sisa uangnya kami KPS diberikan barang material lagi gak papa, karena saat proses pembangunan itu KPS masih kurang barang materialnya saja, saya tanyakan ke Fasilitator jawabnya uang yang dititipkan ke material 100 juta sudah habis di kirim barangnya ke sini di pembangunan Sanitren pesantren pak ustad. kalau begini kan namanya" Mengunting dalam lipatan," Terang Ustad.

Masih dengan pak ustad," karena hawatir kedepannya kami tidak mendapatkan pembangunan lagi, maka kami biarkan saja tidak mau menanyakan lagi.sedangkan kedepannya harapan kami masih banyak yang di butuh kan terutama kobong para santri ungkap nya. 


Lain hal nya dengan ustad Sopyan ketua yayasan pondok pesantren  Al. FUKRQON, Ketika media menyambangi ke kediaman nya. Dengan belak belakan beliau penyampai kan kepada media.

"Ya kalau di bilang nombok ya nombok pak kalau saja sisa uang yang di material dikembalikan atau kami dikirim barang material  lagi, pembangunan Sanitren ini pastinya saya tidak  akan nombok pak, " keluh Sopiyan.

 Lanjut ustad Sopiyan,"Buat material Rp  100.000.000. Rp 30.000.000. Buat upah sama semua nya. Semua nya di atur oleh fasilitator. Apa lagi pas pencairan kedua. Kita di suruh datang ke BJB milenium buat pencairan. Ya kita hanya tanda tangan aja. Semua nya di ambil sama fasilitator sebab udah ada bagian masing, mengapa fisilitator ikut campur ke masalah uangnya, kami kan pelaksana pembangunannya, kalo bigini caranya kami saya nombok uang banyak pak, hebat ya Fasilitator kerja sama dengan material yang ditunjuknya." Ucap ustad.

"Ketiga pembagian sisa uangnya kemana ke Fasilitator jawabnya Ada bayar material. Bayar pagar dan bayar kemenag ungkap Ustad Sopiyan menirukan ucapan fasilitator.

Ketika di tanya nama dan nomor telepon Fasilitator dari Departemen agama, ustadz Sopiyan diam membisu hanya menjawab" bapak cari saja sendiri, saya takut di blacklist".

Sampai berita ini disiarkan fasilitator yang dimaksud kami belum memperoleh informasi nya.

(Dikutip dari media xbintangindo.com)


Abdi/Ta*).